Menjaga Persaudaraan
(oleh Ahmad Farid Wajdi, disampaikan pada khutbah Jum’at
Nurul Islam Sungai Duren, 18 Desember 2020/3 Jumadal Ula 1442)
Contoh Mukaddimah (Klik Di Sini)
Ma’asyiral Muslimin
Allah Ta’ala berfirman:
وَٱعۡتَصِمُواْ بِحَبۡلِ ٱللَّهِ جَمِيعٗا وَلَا تَفَرَّقُواْۚ
وَٱذۡكُرُواْ نِعۡمَتَ ٱللَّهِ عَلَيۡكُمۡ إِذۡ كُنتُمۡ أَعۡدَآءٗ فَأَلَّفَ
بَيۡنَ قُلُوبِكُمۡ فَأَصۡبَحۡتُم بِنِعۡمَتِهِۦٓ إِخۡوَٰنٗا وَكُنتُمۡ عَلَىٰ
شَفَا حُفۡرَةٖ مِّنَ ٱلنَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنۡهَاۗ
كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمۡ ءَايَٰتِهِۦ لَعَلَّكُمۡ تَهۡتَدُونَ ١٠٣
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali
(agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat-Nya kepadamu
ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Dia mempersatukan
hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat-Nya, orang-orang yang bersaudara;
dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari
padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu
mendapat petunjuk (Ali Imran: 103)
Sidang Jemaah Jumat Yang Dirahmati Allah
Dalam ayat yang kita bacakan tadi sangat
jelas Allah memerintahkan kita untuk senantiasa berpegang teguh dengan tali
agamnya. Dan dengan tegas Allah melarang kita untuk berpecah belah di antara sesama
muslim. Sebab Allah telah mengikat sesama muslim dengan tali persaudaraan, tali
yang tidak akan putus selama kita berada dalam keimanan dan keislaman.
Nabi Muhammad SAW pun bersabda:
الْمُؤْمِنُ أَخُو الْمُؤْمِنِ
"Orang Mukmin adalah saudara
Mukmin lainnya,
Dalam hadis lain beliau bersabda:
مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ
وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ
سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى
"Orang-Orang mukmin dalam hal saling
mencintai, mengasihi, dan menyayangi bagaikan satu jasad. Apabila ada salah
satu anggota badan yang sakit, maka seluruh badannya akan ikut terjaga (tidak
bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya)
Jadi sudah sepantasnya kita tidak berpecah
belah dengan saudara sendiri, apa pun itu, apa pun penyebabnya, kita adalah
satu badan yang saling merasakan. Ketika saudara kita kesusahan maka kita merasakannya.
Ketika saudara kita bahagia, kita pun juga turut merasakannya. Tidak perlu
saling iri, saling dengki terhadap saudara sendiri.
Justru sesama saudara kita wajib saling
menguatkan, Nabi Muhammad SAW bersabda:
الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ
بَعْضًا
"Orang mukmin yang satu
dengan mukmin yang lain bagaikan satu bangunan, satu dengan yang lainnya saling
mengokohkan.'
Sidang Jemaah Jumat Yang Dirahmati Allah
Sebagai penutup khutbah yang singkat ini
marilah kita merenungi kembali sabda Nabi Mahammad SAW terkait pentingnya
menjaga persaudaraan sesama muslim, bahwa, persuadaraan ini bagian dari
keimanan seorang muslim:
لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا
يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
"Tidaklah beriman seseorang dari
kalian sehingga dia mencintai saudaranya, sebagaimana dia mencintai untuk
dirinya sendiri".
أَقُوْلُ قَوْلِي هَذا أَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ
الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ
الرّحِيْمُ.
No comments:
Post a Comment